Bukan cuma desain, Toyota juga membenamkan dapur pacu dan teknologi terbaru pada All New Rush. Untuk mesin, Toyota kali ini menggunakan mesin 2NR-VE, menggantikan 3SZ-VE yang digunakan Rush generasi sebelumnya.
Bukan tanpa alasan, meski kedua dapur pacu ini memang sama-sama 4 silinder segaris, 16 katup, DOHC, namun mesin 2NR-VE memiliki karakter lebih halus dan sudah menggunakan teknologi Dual VVT-i yang sudah terbukti keandalannya dan sangat irit bahan bakar.
Performa yang dihasilkan mesin 2NR-VE ini, mampu memuntahkan tenaga maksimum 109 dk dan torsi puncak hingga145 Nm. Dikombinasi transmisi dengan ratio gear yang cocok dengan kondisi jalan di Indonesia. Sehingga mampu melahap berbagai kontur jalan dengan baik dan mudah.
Terpenting, dari segi efisiensi bahan bakar jadi lebih irit 10% dibanding generasi sebelumnya. Buktinya, dalam kondisi jalan yang sangat padat (macet), Toyota Rush TRD A/T mampu mencatatkan konsumsi 11,3 km/liter. Hasil ini lebih baik dari model TRD Sportivo Ultimo, generasi sebelumnya, yang hanya 8,8 km/liter pada kondisi jalan yang sama padatnya.
Sementara di jalan bebas hambatan, konsumsi BBM All New Rush TRD AT, mampu membukukan 23 km/liter. Sedangkan Rush TRD Sportivo Ultimo AT lawas, hanya 19 km/liter. Kalau dihitung rata-rata konsumsi BBM All New Rush, terukur jadi 19,4 km/liter. Sedangkan generasi sebelumnya berdasarkan hasil tes OTOMOTIF, hanya 15,4 km/liter. Itu perolahan All New Rush yang bertransmisi matik 4-percepatan loh. Tentunya untuk transmisi manual 5-percepatan, bakal lebih irit lagi.
STABIL DI SEMUA KONDISI JALAN
Selain fitur safety yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu keunggulan All New Rush, adalah handlingnya yang terasa stabil di berbagai kondisi jalan. Itu sudah OTOMOTIF buktikan saat first drive beberapa waktu lalu dari Malang – Surabaya maupun Purwakarta – Bandung – Jakarta. Ini berkat penerapanan teknologi Vehicle Stability Control (VSC) dengan kontrol traksi (traction control).
VSC berfungsi mengendalikan sistem penggerak, agar roda tidak selip saat mobil diajak bermanuver di jalan berkelok pada kecepatan tinggi. Menurut National Highway Traffic Safety Administration’s (NHTSA), kendaraan yang dilengkapi dengan VSC, dibandingkan dengan kendaraan tanpa VSC, bisa secara efektif mencegah kecelakaan 35% lebih baik untuk mobil sedan atau hatchback, dan 67% untuk kelas SUV seperti All New Rush.
Cara kerja VSC, saat kendaraan mulai mengalami gejala selip, sistem VSC secara otomatis akan mengaktifkan rem dan mengurangi tenaga mesin. Contohnya, saat kemudi tidak lagi merespon input pengemudi (under steer), VSC akan menggiring mobil ke sisi dalam tikungan, sebaliknya, jika terjadi over steer, VSC akan menggiring mobil ke sisi luar.
Satu lagi yang membuat driver, baik pemula maupun wanita, sangat terbantu kala berhenti di tanjakan, adalah teknologi atau fitur Hill Start Assist (HSA). Teknologi ini bertugas menahan kendaraan agar tidak meluncur, saat pengemudi melakukan perpindahan gigi. Caranya kerjanya dengan menaktifkan rem selama beberapa detik, sampai mobil terbaca bergerak, maka rem akan non aktif. • ADV
Editor | : | Advertorial |
KOMENTAR