Bisa juga menggunakan paddle-shift yang ada di balik lingkar kemudi.
Fitur ini berguna saat melewati tanjakan atau saat hendak menyalip kendaraan di depan.
Dengan mode manual, pengemudi bisa menurunkan gigi ke yang lebih rendah untuk mendapatkan torsi puncak sehingga membuat mobil berakselerasi lebih optimal.
Memasuki hari kedua di Etape 1, tim menyusuri ‘pantai tersembunyi’ di pesisir pantai selatan daerah Yogyakarta.
'Pantai tersembunyi' yang kami temukan ada dua lokasi.
Yakni di Pantai Tanjung Kesirat dan Pantai Ngedan.
Meskipun pantai tersebut berada di dua lokasi yang berbeda dengan selisih jarak yang cukup jauh, namun medan yang ditempuh menuju lokasi mirip.
Tim harus melewati jalan yang sempit serta kontur yang masih banyak bebatuan serta jalan rusak ciri khas jalan pelosok desa karena 'tersembunyi'-nya lokasi pantai tersebut.
Di sinilah ground clearance Toyota Fortuner VRZ 4x4 yang digunakan bermanfaat melibas medan jalan yang cukup berat.
Toyota Fortuner VRZ 4X4 tergolong jangkung.
Punya ground clearance 225 mm yang mampu membawa tim menuju ujung jalan Pantai Tanjung Kesirat yang dihiasai bebatuan karang yang tajam dan menjulang.
Selain itu akses jalan menuju Pantai Ngedan tak bisa dibilang bagus.
Sepanjang jalan mulai dari gapura masuk sampai ke ujung jalan konturnya berbatu.
Penggerak 4 roda yang dimiliki mobil membuat kemampuan Toyota Fortuner enteng melibas medan buruk.
Ternyata, sampai akhir penjelajahan hari kedua ini mode penggerak 4 roda baik low maupun high belum pernah terpakai.
Semua kondisi jalan masih bisa ditangani mode 2 High dengan sangat baik.
Keunggulan berupa ground clearance tinggi dengan sistem gerak 4 roda memastikan perjalanan tim aman, nyaman dan menyenangkan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR