GridOto.com-Mengemudi di malam hari memiliki risiko kecelakaan lebih besar daripada siang hari.
Alasannya sudah pasti, karena terbatasnya visibilitas.
Pandangan pengemudi hanya sejauh yang dapat disinari oleh lampu depan saja.
Tingkat kesulitan akan semakin tinggi saat melalui daerah yang minim lampu penerangan jalan.
Suasana di depan mobil pun bertambah sulit dipantau.
(BACA JUGA: Cara Menyalip Mobil yang Baik dan Benar)
Misalnya ada orang di pinggir jalan yang akan menyeberang.
Kita biasanya baru sadar keberadaan mereka jika sudah terkena sorot lampu depan.
Jika sudah begini risiko kecelakaan akan semakin besar karena bisa saja pengemudi terlambat mengantisipasi.
Makanya banyak pabrikan mobil mengembangkan teknologi lampu depan dengan tujuan memperluas jarak pandang pengemudi saat malam hari.
Contohnya paling gampang bisa dilihat di lampu depan Toyota Fortuner.
(BACA JUGA: Cruise Control, Fungsi dan Cara Pakainya)
Toyota Fortuner menggunakan lampu depan jenis proyektor yang membuat sorot lampu lebih fokus dan jauh.
Dalam sebuah lampu proyektor ini terdapat lampu jauh (high beam) dan dekat (low beam) yang menggunakan bohlam LED (Light Emitting Diode).
Bohlam LED dipakai karena mampu menghasilkan cahaya sangat terang tapi hemat arus listrik dan tahan lama.
Oh ya, pengabungan lampu jauh dan dekat dalam satu proyektor ini disebut Toyota dengan nama teknologi Bi-Beam LED.
Titik fokus terang pancaran lampu warna putih yang dihasilkan headlamp Toyota Fortuner memberikan visibilitas lebih ke area depan.
(BACA JUGA: Daytime Running Lights, Lampu Unik untuk Keselamatan Berkendara)
Sinar putih pada headlamp melebar luas dan jarak jauh, tapi titik cahayanya tidak menyebar atau membias.
Sehingga area sekitar depan mobil bisa terlihat dengan jelas dan tidak menyilaukan pengendara lain.
Namun, walau Anda mengemudikan mobil dengan teknologi lampu canggih, waspada dan berhati-hati tetap utama.
Berikut beberapa tips saat mengemudi malam hari.
(BACA JUGA: Bedah Fitur Keselamatan Car of The Year 2018)
1. Atur Kecepatan
Jangan mengemudi terlalu kencang, atur kecepatan sesuai kondisi jalan.
Terbatasnya penglihatan di malam hari bisa mereduksi kemampuan Anda mendeteksi potensi bahaya di depan.
Jadi jaga jarak dan mengemudi normal sehingga Anda punya waktu cukup untuk menghindar bila menghadapi bahaya tiba-tiba.
(BACA JUGA: Ban Serep Mobil: Jenis dan Perawatan Biar Aman Saat Dipakai)
2. Setting Spion
Atur spion luar untuk mereduksi pantulan menyilaukan dari sinar lampu mobil di belakang Anda.
Caranya dengan membuka sudut kaca spion luar di posisi paling lebar.
Jika mobil Anda dilengkapi spion tengah dengan fungsi auto dimmer, tak perlu khawatir soal cahaya yang terlampau terang dari belakang.
Jika tidak tersedia fitur ini, Anda dapat menarik tuas yang tersedia tepat di bawah spion tengah untuk mengarahkan cahaya agar tidak langsung menyorot mata saat melihatnya.
(BACA JUGA: Hill Start Assist, Cegah Mobil Melorot di Tanjakan)
3. Memandang Jauh Ke Depan
Untuk menghindari silau akibat sorot lampu dari kendaraan arah berlawanan.
Sebaiknya jangan melihat langsung sorot lampu kendaraan dari arah berlawanan.
Artinya mata Anda diarahkan untuk tidak terpaku dengan kendaraan atau objek yang berada tepat di depan saja, tapi memandang jauh ke depan.
(BACA JUGA: Teknologi yang Membantu Pengemudi Parkir Mobil)
4. Waspada Layar Reklame Digital
Layar reklame digital ini bisa menghasilkan cahaya berlebihan yang dapat menyebabkan pandangan pengemudi menjadi terganggu.
Layar reklame digital ini bisa memancarkan cahaya yang sangat terang yang bisa menyebabkan mata pengemudi blackout sesaat.
Blackout adalah kondisi penglihatan berubah gelap sesaat akibat tiba-tiba terkena cahaya berintensitas tinggi. Advertorial
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR