GridOto.com-Teknik mengerem merupakan salah satu hal yang wajib dan harus dikuasai pemilik mobil.
Menguasai teknik pengereman ini sangat penting, apalagi dalam kondisi darurat.
Pasalnya, pada saat pengereman di kondisi darurat itu pengemudi cenderung panik.
Pada mobil dengan sistem rem konvensional, panic braking (pengereman panik) hanya akan membuat mobil meluncur tak terkendali.
Lantaran semua ban dalam kondisi terkunci tanpa traksi, terutama di kondisi jalan basah yang licin.
(BACA JUGA: Salah Kaprah Pakai Fog Lamps, Ini Aturan Yang Benar)
Di sinilah Anti-lock Braking System (ABS) yang sudah menjadi fitur keselamatan standar di mobil-mobil Toyota di Indonesia pegang peranan penting.
Fungsi utama ABS adalah untuk menghindari roda terkunci sehingga mobil tetap dapat diarahkan atau dikendalikan dalam kondisi panic brake sekalipun.
Sensor ABS bekerja dengan membaca potensi ban terkunci pada saat panic brake atau deselerasi.
Kemudian ECU menerima input dari sensor ABS untuk mengurangi tekanan rem untuk mencegah ban terkunci dan kembali mengerem ketika tidak ada gejala ban terkunci.
Proses tersebut bekerja dengan sangat cepat, bahkan dalam hitungan milidetik.
(BACA JUGA: Tombol Multifungsi di Setir, Fitur Paling Tepat untuk Indonesia)
Sehingga pengemudi dapat mengendalikan laju kendaraan pada saat mengerem mendadak atau deselerasi pada permukaan jalan yang licin.
Jadi jika mobil Anda sudah dibekali ABS, maka langkah untuk melakukan panic braking adalah dengan menginjak pedal rem sekuat mungkin sampai mobil berhenti sambil mengarahkan kendaraan.
Bahkan untuk mencegah tabrakan beruntun saat Anda melakukan panic braking, Toyota menambahkan fitur Emergency Brake Signal (EBS) pada beberapa model.
Fitur ini akan membuat lampu hazard menyala ketika komputer mendeteksi terjadinya pengereman mendadak untuk memberikan informasi ke pengendara di belakangnya. Advertorial
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR