GridOto.com-Menyalip atau mendahului mobil lain di depan yang berjalan lebih lambat merupakan manuver berbahaya yang mesti dikuasai oleh setiap pengemudi.
Menyalip ini bukan sekadar injak pedal gas lebih dalam.
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh pengemudi saat menyalip kendaraan di depannya.
Bukan hanya demi keselamatan dan menghindari kecelakaan fatal, tapi juga atas sopan santun atau etika berkendara.
Di Indonesia yang menganut setir kanan, saat menyalip wajib selalu melalui lajur kanan.
(BACA JUGA: Daytime Running Lights, Lampu Unik untuk Keselamatan Berkendara)
Hindari menyalip melalui lajur kiri karena pada lajur kiri terkadang ada pejalan kaki, pedagang atau kendaraan lain yang berhenti.
Pertama, sebelum memutuskan menyalip adalah pastikan lajur kanan untuk mendahului dalam keadaan lengang dan aman.
Pertimbangkan juga medan yang dilalui saat menyalip.
Jangan menyalip di medan yang menanjak atau ketika mobil akan memasuki tikungan.
Kedua, selalu tengok spion luar dan dalam untuk memonitor kondisi mobil di belakang.
(BACA JUGA: Bedah Fitur Keselamatan Car of The Year 2018)
Beberapa mobil seperti Toyota C-HR dibekali teknologi peringatan dini jika ada mobil lain atau benda yang berada di area titik buta spion Anda (blind spot).
Nama fitur canggih di Toyota C-HR ini adalah Blind Spot Monitor System.
Jadi begitu ada mobil di area blind spot kiri dan kanan mobil, maka akan muncul peringatan di kaca spion.
Sehingga risiko mobil tersenggol atau kecelakaan saat bermanuver berpindah jalur saat menyalip bisa dihilangkan.
Ketiga, ubah posisi gigi hingga putaran mesin berada di titik torsi dan tenaga optimal (biasanya 3.500-4.500 rpm di mesin bensin) sebelum menyalip.
(BACA JUGA: Ban Serep Mobil: Jenis dan Perawatan Biar Aman Saat Dipakai)
Kalau mobil Anda transmisi otomatisnya dibekali mode manual seperti di Toyota Yaris, Toyota C-HR, dan Toyota Fortuner Anda bisa menggeser tuas transmisi ke posisi “M” (Manual).
Jadi sebelum menyalip turunkan saja 1 gigi lebih rendah dengan menekan tuas transmisi atau paddle shift ke tanda “-” (minus).
Tujuannya agar torsi maksimum kendaraan cepat tercapai sehingga akselerasi kendaraan lebih cepat.
Atau kalau transmisinya dibekali mode “Sport” atau “Power Mode”, tinggal aktifkan saja maka mobil akan mampu berakselerasi lebih cepat.
Kempat, nyalakan sein kanan dan bisa ditambah dengan membunyikan klakson dengan singkat atau menyalakan lampu dim sekali untuk memberi sinyal ke pengendara di depan bahwa anda akan menyalipnya.
(BACA JUGA: Hill Start Assist, Cegah Mobil Melorot di Tanjakan)
Jangan membunyikan klakson atau menyalakan lampu jauh secara berlebihan yang dapat memancing emosi pengendara di depan.
Setelah itu Anda bisa mulai melakukan manuver menyalip.
Saat menyalip, hati-hati jika ada kendaraan lain di belakang yang mengikuti langkah Anda mendahului mobil.
Atur jarak dan tidak buru-buru menurunkan kecepatan karena kendaraan yang ikut mendahului butuh ruang untuk masuk lajur kiri.
Selama proses menyalip ini selalu waspada terhadap kendaraan lain terutama kendaraan roda dua.
(BACA JUGA: Teknologi yang Membantu Pengemudi Parkir Mobil)
Oh ya, yang tidak boleh dilupakan saat menyalip adalah kita harus punya toleransi tinggi bila ada kendaraan lain yang minta diberi kesempatan buat mendahului.
Sebut saja ambulans, pemadam kebakaran, kendaraan kepala negara atau pemerintah asing yang menjadi tamu negara, maupun iring-iringan pengantar jenazah. Advertorial
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR