Advertorial- Perawatan berkala seperti mengganti oli mobil merupakan kewajiban pemilik kendaraan, sebab oli mobil memiliki peran penting untuk melumasi komponen pada mesin agar minim gesekan.
Sayangnya masih banyak pemilik mobil yang belum paham menentukan kapan waktu yang tepat untuk ganti oli mobil.
Tentu saja kebiasaan mengganti oli mobil secara tidak teratur bisa berakibat buruk bagi mesin karena kualitas oli mobil semakin lama akan terus menurun.
Timbul anggapan di masyarakat, bahwa idealnya mengganti oli mobil itu saat kilometernya sudah menyentuh angka 10.000 KM.
Nampaknya, kebiasaan para pemilik kendaraan untuk mengganti oli yang hanya berdasarkan jarak tempuh juga tidak sepenuhnya benar.
(BACA JUGA: Oli Full Sintetik TOP1 Yang Bagus Untuk Performa Terbaik Kendaraan Kamu)
Apalagi untuk mobil yang sering digunakan dalam kondisi macet seperti di Jakarta.
Martin, selaku Senior Marketing Manager TOP1 Oil Indonesia mengungkapkan, menghitung jarak tempuh bukan satu-satunya faktor yang dapat digunakan untuk menentukan jadwal ganti oli mobil yang tepat.
"Ada faktor-faktor lain yang dapat digunakan untuk mengetahui jadwal ganti oli mobil yang ideal,"
Kira-kira apa saja? berikut 3 Faktor penting selain jarak tempuh kilometer untuk menentukan jadwal ganti oli mobil yang ideal:
1. Running engine hour atau lamanya nyala mesin
Saat terjebak macet jarak tempuh kilometer kendaraan memang tidak bertambah, tapi mesin masih tetap dalam kondisi menyala.
Nah, lamanya nyala mesin ini juga menjadi faktor penting dalam menentukan waktu ideal mengganti oli mobil.
Mesin kendaraan yang menempuh jarak yang dekat namun harus terjebak macet selama berjam-jam, memiliki tingkat stres mesin yang lebih buruk.
Jika dibandingkan dengan kendaraan yang menempuh perjalanan jauh dalam situasi lancar.
"Selain jarak tempuh, sebenarnya perhitungan running engine hours lebih tepat digunakan untuk menentukan waktu ideal ganti oli mobil,"
2. Base-oil yang digunakan
Pada umumnya, ada tiga jenis oli yang beredar di masyarakat saat ini, yakni oli full sintetik , semi-sintetik, dan oli mineral.
Martin menjelaskan, setiap jenis base-oil tersebut memiliki masa pakai yang berbeda-beda.
Oli full sintetikmerupakan pelumas hasil pemilahan terbaik dan terbersih dari oli mineral, tak heran jika oli jenis ini memiliki kegunaan, kualitas dan harga di atas dari jenis oli lainnya.
Secara pengolahan dan kemampuannya tidak perlu diragukan lagi, oli mobil berbahan dasar full sintetik jelas lebih baik jika dibandingkan dengan oli mesin mineral.
"Oli berbahan dasar full sintetik seperti TOP1 Evolution Series memiliki formula yang jauh lebih baik dibanding oli semi-sintetik atau oli mineral yang banyak dipasaran saat ini, karena TOP1 Evolution memiliki perlindungan dan jangka waktu pemakaian yang lebih lama" ungkap Martin.
TOP 1 Evolution sendiri telah diuji selama 168 jam dengan menempuh jarak lebih dari 3000 kilometer mengelilingi pulau Jawa bersama Land Rover Discovery Sport dalam kegiatan 168 Hours Nonstop Extreme Challenge hingga dianugerahi rekor MURI 'Ketahanan Mesin dan Oli Mobil Terlama yang Dioperasikan Nonstop'.
3. Beban muatan kendaraan
Mungkin tidak terlintas di benak kita, bahwa beban muatan kendaraan ternyata mempengaruhi masa pakai oli mobil kita
Martin menjelaskan, mobil yang sering digunakan untuk mengangkut beban berat, baik penumpang atau barang, akan membuat mesin bekerja lebih keras untuk dapat melaju.
Hal ini membuat oli mesin mobil yang bertugas melumasi komponen mesin pun bisa mengalami stres yang lebih tinggi.
Dalam situasi ini, ada baiknya pemilik mobil untuk mempertimbangkan melakukan pergantian oli mesin lebih awal untuk menjaga performa mesin.
Nah, buat anda pemilik mobil LCGC, Temukan Rekomendasi Oli 0W-20 Terbaik dan Paling Bagus Buat Mobil LCGC Kamu di sini
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR