Jip.co.id-Chasing The Sun merupakan perjalanan berburu matahari terbit dengan dua unit Mitsubishi New Triton Athlete, yang didukung oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Kedua double cabin ini akan mencari lokasi eksotik matahari terbit di empat gunung pulau Jawa, yaitu Gunung Arjuna, Gunung Merapi, dataran tinggi Dieng dan Gunung Gede-Pangrango.
Empat gunung tersebut sengaja kami pilih, karena memiliki karakter jalan yang berbeda.
Sehingga cocok untuk menguji Mitsubishi New Triton Athlete, mulai dari ketangguhan dan kenyamanan, baik di aspal atau medan off-road.
Pasti empat gunung yang disambangi itu punya suguhan alam indah, terutama saat matahari muncul pagi hari.
Namun, semua harus dapat dukungan dari alam.
Singkat cerita, perjalanan pun dimulai dari markas Majalah JIP, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada 24 November 2018.
Tepat pukul empat sore, tim CTS bergerak meninggalkan Jakarta menuju Malang.
Jalur lintas pulau Jawa bagian Utara pun jadi pilihan, lantaran rute tol cukup panjang.
Di jalan tol, kami tak ragu memacu dua unit Mitsubishi New Triton Athlete.
Bahkan tak terasa double cabin bergaya sporty milik Mitsubishi ini melaju stabil di kecepatan 140 km/jam, dengan durasi cukup panjang.
Mitsubishi New Triton Athlete harus bergerak non-stop 23 jam sampai ke tempat tujuan di Malang.
Di Malang, tim ekspedisi disambut oleh rekan komunitas off-road Malang.
Kami pun berbincang soal rute yang akan dituju untuk mendapatkan matahari terbit, rupanya rekan komunitas di Malang sedikit khawatir.
Karena medan off-road menuju Budug Asu di kaki Gunung Arjuna ini cukup berat, “Semoga tidak hujan ya, biar sampai ke atas,” ucap salah satu rekan komunitas off-road di Malang.
Sesampainya di mulut trek off-road, kami dihadapkan dengan jalur tanah.
Beberapa permukaan medan cukup berat untuk mengukur kemampuan artikulasi suspensi pun sudah menyambut tim ekspedisi.
Kedua unit langsung menggunakan penggerak 4x4 low gear, untuk memperkecil risiko di trek.
Maklum, ini baru lokasi pertama, dan perjalanan kami masih panjang sampai finish.
Crawling ratio pada dua unit Mitsubishi New Triton Athlete pun terasa ideal, baik transmisi manual ataupun otomatis.
Hasilnya, mesin diesel 4D56 bertenaga 178 dk dan torsi 400 Nm, tak perlu kerja keras untuk melewati tanjakan terjal.
Tanjakan terjal memang biasa di medan pegunungan.
Berkat kolaborasi crawling ratio yang baik dan torsi mesin 400 Nm pada puncak di 2.000 rpm, jadi mudah untuk menggerakan Mitsubishi New Triton Athlete dari kondisi berhenti di tanjakan.
Oh iya, di dalam bak penuh dengan barang bawaan yang bobotnya tidak ringan.
Kemudian karakter medan berbeda pun kami alami saat membawa Mitsubishi New Triton Athlete ke daerah Gunung Merapi.
Pun tak terasa kami sudah hari ke lima perjalanan dan telah menempuh 905 kilometer.
Dalam kondisi ini kenyamanan dari Mitsubishi New Triton Athlete sangat kami rasakan.
Ergonomis di dalam kabin sangat nyaman untuk sosok double cabin.
Dua penumpang di depan punya posisi duduk yang mendukung untuk perjalanan jauh.
Terutama buat pengemudi, joknya sudah pakai power seat dan setir telescopic, sehingga bisa diatur sampai dapat posisi berkendara paling ideal.
Mitsubishi New Triton Athlete kembali membuktikan kehandalannya di sepanjang jalur Gunung Merapi.
Terutama kinerja pada sektor kaki kaki.
Dengan konstruksi independent double wishbone di depan dan rigid axle di belakang, membuatnya kokoh.
Kami pun tidak ragu melaju kencang di jalan berbatu seperti ini.
Ketika sampai di Dieng, kami langsung disambut dengan hawa dingin plus kabut yang sangat tebal.
Asyiknya, Mitsubishi New Triton Athlete sudah dilengkapi dengan lampu depan berteknologi HID plus proyektor.
Pancaran sinarnya yang fokus membuat kami percaya diri ketika menembus tebalnya kabut Dieng yang terletak di ketinggian 2.100 MDPL.
Keesok harinya, pemotretan matahari terbit dilakukan di Dieng, spot gunung ketiga dalam list Chasing The Sun.
Dieng sendiri terletak di antara tiga gunung vulkanis, yakni gunung Sindoro, gunung Sumbing dan gunung Prau.
Setelah rampung melakukan sesi pemotretan, kami lekas bergegas menuruni kawasan Dataran Tinggi Dieng untuk menuju spot gunung keempat dalam list Chasing The Sun, yakni kawasan Gayatri, yang terletak di kaki gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.
Perjalanan dari Dieng menuju kawasan Gayatri kami tempuh dengan menyusuri jalur tengah hingga selatan Jawa mulai dari Wonosobo – Banjarnegara – Cilacap – Banyumas – Banjar – Tasikmalaya dan istirahat sejenak di Garut, Jawa Barat.
Perjalanan yang sebagian besar dihiasi dengan jalur meliuk-liuk membuat kami puas untuk merasakan handling Mitsubishi New Triton Athlete yang cukup “jinak” dan cekatan untuk sebuah double cabin.
Di Gayatri, kami disambut oleh rekan-rekan dari komunitas Double Cabin Indonesia (D-Cab ID).
Rasa penasaran anggota komunitas pun besar pada Mitsubishi New Triton Athlete, dan menjajal langsung double cabin yang habis dipakai menaklukan gunung di pulau Jawa ini.
Terakhir pun Mitsubishi New Triton Athlete masih sanggup untuk menemani para anggota komunitas D-Cab ID masuk trek off-road.
Walaupun akhirnya semua mobil yang masuk di trek terjebak karena hujan turun deras.
Namun berkat hybrid limited slip differential di gardan belakang, Mitsubishi New Triton Athlete berhasil menunjukan ketangguhannya di depan komunitas double cabin ini.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR