(BACA JUGA: Fitur Ini Bikin Maling Sulit Mencuri Mobil Anda)
Ilustrasi atau contoh bekerjanya traction control di mobil seperti ini.
Pada mobil gerak roda depan (Front Wheel Drive, FWD) traction control akan mendeteksi kedua roda depan sebagai penggerak mobil.
Misalkan saat berakselerasi dengan cepat, terdapat roda depan kiri berputar lebih cepat dari roda kanan alias mengalami kehilangan traksi.
Nah, traction control melalui ECU akan membatasi distribusi tenaga mesin dan mengaktifkan rem pada roda kiri agar putarannya berkurang dan kembali mendapatkan cengkeraman ke permukaan jalan.
Oh ya, di beberapa mobil fitur traction control ini bisa dimatikan dengan menekan sebuah tombol seperti di Toyota Innova Venturer.
![Ada kondisi medan jalan dan kebutuhan tertentu yang memerlukan tenaga penuh dari mobil tanpa intervensi elektronik](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/photo/gridoto/2018/09/07/1232481274.jpg)
(BACA JUGA: Begini Cara Mudah Berhenti dan Mulai Jalan Lagi di Tanjakan)
Ketika tombol tersebut ditekan, simbol bagian depan mobil dengan dua garis bergelombang dan di bawahnya ada tulisan OFF akan muncul di panel instrumen.
Lho, untuk apa dimatikan? Bukannya malah bahaya?
Jadi begini, ada kondisi medan jalan dan kebutuhan tertentu yang memerlukan tenaga penuh dari mobil tanpa intervensi elektronik.
Contohnya ketika Anda sedang menanjak pada medan yang cukup berat atau jalan di permukaan seperti tanah atau lumpur.
Ketika kontrol traksi diaktifkan, sensor akan terus mendeteksi ban bahwa sedang kehilangan traksi saat sedang berjalan pada medan tersebut.
Akibatnya, mobil malah tidak mau melaju pada kondisi jalan seperti itu.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR